Jumat, 07 November 2014

HIDUP ADALAH PILIHAN



            Memilih bukanlah suatu pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Terkadang pilihan itu membutuhkan pengorbanan. Mungkin itu perasaan, materi, waktu, atau bahkan diri anda sendiri. Keterbatasan kita sebagai manusia membuat kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi nanti. Mungkin alasan itu juga yang membuat kita sangat sulit menentukan pilihan. Apalagi itu menyangkut hidup dan mati kita.
            Ada pepatah yang mengatakan seperti ini, jika kamu memilih yang satu maka ibumu meninggal, tapi jika kamu memilih yang lain maka ayahmu yang akan meninggal. Pepatah ini menunjukkan bahwa memilih bukanlah hal yang mudah. Apalagi itu menyangkut hidup dimasa nanti. Tapi kawan, hidup adalah pilihan. Adalah pilihan untuk hidup bahagia, dan pilihan untuk hidup sengsara. Siapapun akan setuju bahwa tidak ada seorang pun yang memilih untuk hidup sengsara. Ia yang kini menderita tidak pernah mengakui bahwa ia yang memilih untuk hidup seperti itu, semua takdir, begitu katanya. Mungkin itu juga yang anda percayai.
Diwaktu luang, saya suka menonton ‘orang pinggiran’ dan ‘jika aku menjadi’. Sering menjadi pertanyaan bagi saya, apakah memang hidup miskin merupakan pilihan mereka dimasa yang lalu? Tentu tidak, tapi ya secara tidak langsung. Jika saya perhatikan mereka memang terus berjuang mencari nafkah. Tapi mereka tidak berani mencoba hal atau pekerjaan yang baru. Jika orang tua mereka seorang pemulung, maka anaknya juga ikut mulung. Ada seorang ibu yang sehari-harinya menjual kraug jagung, bahkan pekerjaan yang ia lakoni tersebut merupakan turunan dari nenek moyangnya. Yang berarti itu dikerjakan turun temurun. Harganya pun hanya Rp. 500/porsinya. Sehari ia hanya mendapatkan sedikit rupiah yng kemudian dibagi kepada penjual jagung tempat ia membeli jagung yang merupakan bahan utama kraug jagung. Bisakah anda melihat apa yang salah dari ibu ini? Dia sudah tahu kalau pekerjaan seperti itu tidak akan menghasilkan duit banyak, tapi tetap ‘berkutat’ dalam dunia yang seperti itu. Memang saya akui, mencari pekerjaan sangatlah susah apalagi tidak memiliki ijazah. Tapi, berusahalah sedikit saja. Mana tahu, disana kita menemukan titik terang? Jangan takut untuk mencoba, jangan takut untuk gagal.
            Setiap pilihan memang mempunyai risikonya masing-masing. Jika memilih A, maka akan ada kisah selanjutnya. Jika memilih B, maka kisah yang lain akan mengikuti. Jika anda berani memilih, beranilah untuk menanggung risikonya. Terkadang kita akan pernah mengalami ketika kita mengambil pilihan yang salah. Akan tetapi jangan menyalahkan diri sendiri, kita ini manusia yang tak akan pernah luput dari kesalahan. Yang perlu anda lakukan yaitu membuat pilihan yang baru lagi. Pilihan yang mungkin akan mengubah hidupmu. Jangan pernah mencoba untuk berdiam diri dalam pilihan yang salah tersebut. Itu hanya akan membuatmu menderita. Tapi cobalah untuk keluar dari kotak kehidupanmu itu. Tuhan itu Maha Besar, masakan Ia akan membiarkanmu berjalan sendiri. Hanya keluarlah dari kotak itu. Buatlah pilihanmu sekarang.

Senin, 20 Oktober 2014

KEBANGGAAN TERBESARKU



Mungkin banyak hal yang bisa dibanggain dalam hidup kita ini. Bisa saja itu adalah prestasi, atau pekerjaan, atau tentang apa yang pernah diraih, atau bahkan kehidupan percintaan pun bisa menjadi kebanggaan bagi orang yang menikmatinya. Kalau aku.. banyak hal yang ku banggakan dalam hidupku. Sudah barang tentu, kehadiran YESUS dalam setiap langkah hidupku adalah kebanggaan terbesar dalam hidupku. Besar dan tumbuh dalam keluarga yang sederhana ini pun mengajariku bagaimana bersyukur atas semua yang dimiliki dan senantiasa berusaha keras untuk menjadi lebih baik. Dan dalam kesederhanaan inilah aku menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya. Semuanya memotivasiku untuk terus berjuang menggapai impianku yang besar. Keluarga yang sempurna (pastinya menurutku, karena banyak orang mengukur kesempurnaan dari banyaknya materi yang dimiliki, tingginya posisi dalam pekerjaan, dan bla...bla...bla..) adalah keluarga dimana aku ada saat ini.
Bapak, seorang yang sangat pendiam. Kami jarang berkomunikasi, hanya untuk hal-hal yang penting saja. Sesungguhnya ingin sekali aku dekat dengan Bapak, hanya saja aku pun tak tahu memulai darimana, he-eh. Tapi satu hal yang aku tau, bapak adalah sesosok ayah yang sangat baik dan bijaksana. Lebih sabar daripada mamak, hehe. Aku sangat mengasihi bapak, ketika aku mengingat dia, air mataku pasti terjatuh. Tidak tau kenapa, mungkin karna cintaku yang besar untuk bapakku yang hebat ini. Hingga setiap kali aku terus mendoakan bapak. Hanya satu kerinduanku, bapak tetap dalam naungan Tuhan. Sehat, kuat, dan bertambah kuat.
Mamak, seorang ibu yang lumayan cerewet. Hehe. Tapi itu hal yang wajar untuk seorang ibu ketika mendidik anak-anaknya. Mamak adalah seorang pendengar yang baik. Dia akan mendengar ceritaku dan tertawa dengan bahak ketika aku ingin ia tertawa mendengar ceritaku. Aku tau perjuangan mamak dalam keluarga ini wajib diacungkan jempol. Dia wanita yang kuat, sangat kuat. Terus menopang kami dan memotivasi kami dengan berbagai caranya yang kadang membuat kami marah. Tapi kami tau, dia selalu ingin yang terbaik untuk kami. Aku berdoa, kekuatan yang luar biasa semakin Tuhan tambahkan bagi mamak kami yang cantik. Sehat dan tetap tabah.
Aku punya 2 saudara laki-laki, abang dan adik, aku punya pelindung baik dari sisi atas maupun dari bawah, hahaha. Satu hal yang membuatku bangga adalah kehadiran mereka dalam hidupku. Sangat bersyukur ketika Tuhan mengizinkanku untuk mengenal mereka.
My big brother adalah seorang yang sangat bertanggung jawab. Membantu kami para adik baik secara materi ataupun motivasi. Salut, mungkin itu yang tergersit dihatiku. Sesosok pria yang tidak pernah mementingkan kebutuhan pribadinya, menanggung beban yang seharusnya menjadi beban orang tua. Menunjukkan bahwa dia benar-benar sulung. Aku selalu berdoa semoga Tuhan memberi yang terbaik diantara yang terbaik untuk my best brother.
My young brother, jika aku mengingatnya aku akan selalu tertawa. Berbeda dengan abang, waktuku lebih banyak bersama dengan adikku yang satu ini. Dia adalah adik yang sangat baik, suka bercerita, dan lucu. Dia jujur, tidak pernah sekalipun dia menyembunyikan sesuatu dari kami. Meskipun begitu, lebih banyak waktu kami habiskan untuk bertengkar. Saling berselisih pendapat, adu mulut, saling menuduh, dan saling menyuruh untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Sekali kami damai tapi dua kali kami bertengkar. Sungguh, kakak dan adik yang sangat harmonis. Hahaha.... tapi tetap, kalau lagi berjauhan seperti ini, rasanya ingin cepat-cepat bertemu kembali. Aku pun terus berdoa untuk adikku, semoga Tuhan senantiasa memberkati dia, cita-cita dan  masa depan yang penuh dengan harapan menjadi miliknya.
My Love, bahagia dan bersyukur bisa mengenal dia. Menerima aku apa adanya, mencintaiku dengan segenap hatinya, dan tidak pernah menduakanku sekalipun. Dia seorang pria yang sangat dewasa, mampu meredam kemarahanku. Melakukan sesuatu hal yang tak pernah kuduga. Sederhana tapi romantis. Itulah dia, seorang pria yang aku inginkan terus mendampingiku seumur hidupku. Pergesekan karakter memang pasti terjadi dan pertengkaran merupakan bunga-bunga dalam hubungan kami. Mengenal sifat asliku yang pemarah alias mudah sekali marah tidak membuatnya beranjak pergi. Tapi terus menasihatiku untuk berubah. Dia adalah orang yang senantiasa mendukungku, dalam akademik, sosial, bahkan ekonomi. Dia, pria tangguhku. Aku berdoa, Tuhan yang senantiasa menyertai dia. Kekuatan dan kuasa yang baru tetap menjadi bagiannya. Segala cita-cita, masa depan yang indah Tuhan berikan.
        
Pertemuan yang tidak akan pernah aku sesalkan, percintaan yang akan selalu menjadi kenangan indah yang tak akan pernah kulupakan, kesetiaan yang selalu diajarkan padaku akan selalu menjadi guru terbaik untukku.

Kamis, 31 Juli 2014

Bukanlah penakut



Ga kerasa banget ya, udah empat tahun menuntut ilmu di FKM tercinta. Udah lulus nih ceritanya. Hihihi. Dulunya sih, ga tau mau jadi apa kuliah disana, masih ragu ama masa depan, hehe. But, setelah sekian lama berjuang menuntut ilmu dan melawan kantuk (pak Tukiman style :)), akhirnya melihat titik terang pula. Ternyata banyak hal yang bisa dikerjai ketika lulus nanti, yang penting sih tetap giat dan berusaha.
Hmmm, kalau diingat-ingat nih udah 16 tahun loh menuntut ilmunya. Weew.... Emang tangguh juga ni badan, hahaha. Kalo menciplak kata bijak dari seorang biksu yang buat buku “cacing dan kotorannya” (pada tau kan y?) gene neh: Belajar adalah sikap berani menantang segala ketidakmungkinan; bahwa ilmu yang tak dikuasai akan menjelma dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan. Belajar keras hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang bukan penakut. Ehemm, jadi kesimpulannya... AKU BUKAN SEORANG PENAKUT!! Sedikit bangga, haha.
Eh, ngomong-ngomong soal penakut, dulu tu aku orangnya penakut banget loh. Jadi ceritanya kemaren waktu duduk dikelas 3 SD, kita pindah rumah. Ga jauh sih dari rumah sebelumnya, tapi yang jadi masalah itu rumah baru kita ini ada diujung desa. Banyak pohon rimbun yang gede-gede, ada pula kuburan. Komplitlah segala hal yang horor-horor berkumpul disana. Asal muasal semua ketakutan itu sih, akibat dari kejahilan abang dan kakak sepupu yang suka banget nakut-nakutin aku ampe terkencing-kencing. Ingat yang itu, tambah kesel aku ama mereka. Sampai-sampai setiap kali pulang malam aku pasti dianterin ama temen-temen. Malu sih, tapi apa daya. Yang paling sering nganterin aku sih temen-temen pemaen tamborin, sayang banget ma mereka. Jadi buat kamu yang punya adik kecil ato kepona’an, tolong deh, please, jangan pernah membuat dia takut akan sesuatu. Itu akan membentuk karakter dia ampe gede. Kan kasian tuh... Mending dikasi bon-bon (permen), wkwkwk.
Geli juga kalo inget-inget masa lalu lagi, pernah kemaren ketika ketakutan masi menyelimutiku (jiahh), aku punya sepupu yang seumuran namanya Periska Ginting, kebetulan berprofesi yang sama, jadi pulangnya pasti berbarengan. Jadi setiap pulang malam itu, dia pasti berhenti didepan gang rumahnya untuk ngelototin aku sampai rambutku tak keliatan. Tujuannya sih supaya aku ga takut karna ada yang ngeliat, kalo-kalo ada tuyul yang nyulik, hahaha..
Namun bersyukur, dengan berjalannya waktu, ketakutan itu semakin sirna. Kini, ada satu hal yang paling aku takuti, dan memang harus takut, yaitu Dia Tuhan Allahku, Yesus Kristus. So, jangan panggil aku penakut. Aku tidak takut karena Roh yang ada dalamku, lebih besar dari roh yang ada di dunia ini. Dalam kan ya? he
Tidak ada yang perlu kita takuti di dunia ini guys, nyiplak lagi ya (piece) dari kata bijak seorang hamba Tuhan waktu ikutan acara ESC kemaren di OEL, gene katanya: “nikmati saja, biarkan mengalir”. Sederhana memang, tapi dalem maknanya. Bahwa ketika kita merasa takut untuk menghadapi masa depan ato apa pun itu, hadapi saja dengan lapang dada, nikmati setiap perjalanan itu. Ga akan kerasa kok, semua pasti akan berlalu kan?? So.. Jangan pernah takut akan apa pun juga, hanya takutlah akan Tuhan. Maka Dia akan menyertai engkau melewati ketakutanmu” DON’T GIVE UP