Memilih
bukanlah suatu pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Terkadang pilihan itu
membutuhkan pengorbanan. Mungkin itu perasaan, materi, waktu, atau bahkan diri
anda sendiri. Keterbatasan kita sebagai manusia membuat kita tidak akan pernah
tahu apa yang akan terjadi nanti. Mungkin alasan itu juga yang membuat kita
sangat sulit menentukan pilihan. Apalagi itu menyangkut hidup dan mati kita.
Ada
pepatah yang mengatakan seperti ini, jika kamu memilih yang satu maka ibumu
meninggal, tapi jika kamu memilih yang lain maka ayahmu yang akan meninggal.
Pepatah ini menunjukkan bahwa memilih bukanlah hal yang mudah. Apalagi itu
menyangkut hidup dimasa nanti. Tapi kawan, hidup adalah pilihan. Adalah pilihan
untuk hidup bahagia, dan pilihan untuk hidup sengsara. Siapapun akan setuju
bahwa tidak ada seorang pun yang memilih untuk hidup sengsara. Ia yang kini
menderita tidak pernah mengakui bahwa ia yang memilih untuk hidup seperti itu,
semua takdir, begitu katanya. Mungkin itu juga yang anda percayai.
Diwaktu
luang, saya suka menonton ‘orang pinggiran’ dan ‘jika aku menjadi’. Sering
menjadi pertanyaan bagi saya, apakah memang hidup miskin merupakan pilihan
mereka dimasa yang lalu? Tentu tidak, tapi ya secara tidak langsung. Jika saya
perhatikan mereka memang terus berjuang mencari nafkah. Tapi mereka tidak
berani mencoba hal atau pekerjaan yang baru. Jika orang tua mereka seorang
pemulung, maka anaknya juga ikut mulung. Ada seorang ibu yang sehari-harinya
menjual kraug jagung, bahkan pekerjaan yang ia lakoni tersebut merupakan
turunan dari nenek moyangnya. Yang berarti itu dikerjakan turun temurun.
Harganya pun hanya Rp. 500/porsinya. Sehari ia hanya mendapatkan sedikit rupiah
yng kemudian dibagi kepada penjual jagung tempat ia membeli jagung yang merupakan
bahan utama kraug jagung. Bisakah anda melihat apa yang salah dari ibu ini? Dia
sudah tahu kalau pekerjaan seperti itu tidak akan menghasilkan duit banyak,
tapi tetap ‘berkutat’ dalam dunia yang seperti itu. Memang saya akui, mencari
pekerjaan sangatlah susah apalagi tidak memiliki ijazah. Tapi, berusahalah
sedikit saja. Mana tahu, disana kita menemukan titik terang? Jangan takut untuk
mencoba, jangan takut untuk gagal.
Setiap
pilihan memang mempunyai risikonya masing-masing. Jika memilih A, maka akan ada
kisah selanjutnya. Jika memilih B, maka kisah yang lain akan mengikuti. Jika
anda berani memilih, beranilah untuk menanggung risikonya. Terkadang kita akan
pernah mengalami ketika kita mengambil pilihan yang salah. Akan tetapi jangan
menyalahkan diri sendiri, kita ini manusia yang tak akan pernah luput dari
kesalahan. Yang perlu anda lakukan yaitu membuat pilihan yang baru lagi.
Pilihan yang mungkin akan mengubah hidupmu. Jangan pernah mencoba untuk berdiam
diri dalam pilihan yang salah tersebut. Itu hanya akan membuatmu menderita. Tapi
cobalah untuk keluar dari kotak kehidupanmu itu. Tuhan itu Maha Besar, masakan
Ia akan membiarkanmu berjalan sendiri. Hanya keluarlah dari kotak itu. Buatlah
pilihanmu sekarang.